Monday, November 14, 2016

WAKTU YANG SEMAKIN DERAS

Sungguh sudah pun ku rasakan kini, seminggu bagai sehari. Perlukah ku tunggu selangkah dua lagi dimensi masa memecut sebelum aku memben... thumbnail 1 summary
Sungguh sudah pun ku rasakan kini, seminggu bagai sehari. Perlukah ku tunggu selangkah dua lagi dimensi masa memecut sebelum aku membenarkan kalam Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam dengan serentak akan kata, perbuatan dan hatiku? Sadaqa Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam.. الله المستعان - Alfaedah

1521. Zaman terasa ringkas dan tidak panjang angan-angan

ما جاء في تقارب الزمان وقصر الأمل
حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْعُمَرِيُّ عَنْ سَعْدِ بْنِ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونُ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ وَالشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ وَتَكُونُ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ وَيَكُونُ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ وَتَكُونُ السَّاعَةُ كَالضَّرَمَةِ بِالنَّارِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَسَعْدُ بْنُ سَعِيدٍ هُوَ أَخُو يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ

 Telah menceritakan kepada kami ‘Abbas bin Muhammad Ad Dauri telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami ‘Abdulloh bin ‘Umar Al ‘Umari dari Sa’ad bin Sa’id Al Anshari dari Anas bin Malik dia berkata bahwa Rasululloh Sallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sampai waktu terasa pendek (ringkas), satu tahun menjadi seperti satu bulan, satu bulan menjadi seperti satu jum’at (seminggu), satu Jum’at (seminggu) menjadi seperti satu hari, satu hari menjadi seperti sesaat dan sesaat menjadi seperti sambaran api.”

Abu Isa berkata: Hadits ini gharib dari jalur sanad ini, adapun Sa’ad bin Sa’id dia adalah saudara Yahya bin Sa’id.

Telah menceritakan kepada kami Hasyim berkata; telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Suhail dari bapanya, dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (mafhumnya): "Kiamat tidak akan datang hingga waktu saling mendekat, setahun seakan sebulan, sebulan seakan sepekan (seminggu), sepekan (seminggu) seakan sehari, sehari seakan satu jam, dan sejam seakan selembar daun kurma." (Musnad Ahmad : #10521)


PERINGATAN SEMPENA FENOMENA SUPERMOON 14 NOV 2016

Di akhir zaman, fenomena bulan kelihatan lebih besar & menggembung semakin kerap. Nampak jelas semalam (6 November 2016) bulan sabi... thumbnail 1 summary
Di akhir zaman, fenomena bulan kelihatan lebih besar & menggembung semakin kerap. Nampak jelas semalam (6 November 2016) bulan sabit sangat terang dan hampir. Di dalam sebuah hadits sahih, dari Abdullah bin Mas'ud ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

اِنْتِفَاخُ الأَهِلَّةِ مِنَ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ

"Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit.." Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.

Al-Haitsami berkata, "Di dalam sanadnya terdapat Abdur-Rahman bin Yusuf yang di dalam Mizanul I'tidal dikatakan sebagai perawi yang majhul. " Lihat: Majma'uz Zawaid 3: 146 dan Mizanul I'tidal 2: 600 oleh Adz-DZahabi.

Dalam riwayat yang lain dikatakan "..di antara sudah dekatnya hari kiamat ialah bahwa orang akan melihat bulan sabit seperti sebelumnya, maka orang akan mengatakan satu bentuk darinya untuk dua malam dan masjid akan dijadikan tempat untuk bersiar-siar serta meluasnya mati secara mendadak"

Dan dari Anas bin Malik secara marfu', Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah ketika bulan sabit nampak pada malam pertama dikatakan sudah malam kedua (tanggal dua)."

(Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dan Ash-Shaghir dari Syekhnya, Al-Haitsam bin Khalid Al-Mashishi, sedangkan dia itu dha'if." Majma'uz-Zawaid 7:325. Al-Albani berkata, "Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dan Adh-Dhiya' Al-Muqaddasi, dan hadits ini hasan. "Lihat: Shahih Al-Jami'ush-Shaghir 5: 214, nombor 5775 ).


Fenomena Supermoon 14 November 2016

Bulan Purnama yang terjadi pada 14 November akan berada di titik perigee, atau titik terdekatnya dengan Bumi. Pada Supermoon 14 November ini bulan akan berada pada posisi 14 kali lebih besar (30 peratus lebih terang dari bulan-bulan biasanya) daripada seluruh fasa Bulan Purnama setiap bulannya sepanjang tahun 2016 ini. Bulan purnama di 14 November boleh digelar supermoon ekstra, tidak hanya terdekat bagi tahun 2016 tetapi bulan purnama terdekat di abad ke-21. Bulan purnama sepertinya dijangka tidak akan datang lagi sampai sehingga tanggal 25 November 2034.

Dan seterusnya pada 14 Disember, bulan berada pada fasa purnama dan fenomena supermoon terakhir dalam tahun 2016 dijangka kelihatan dan waktu terbaik untuk mengamatinya adalah saat subuh pada tanggal 14 Desember tersebut.

'Supermoon' terbesar sejak 1948 pada 14 November
'Supermoon' terbesar sejak 1948 pada 14 November

Selanjutnya di : http://www.bharian.com.my/node/210706
'Supermoon' terbesar sejak 1948 pada 14 November

Selanjutnya di : http://www.bharian.com.my/node/210706
http://www.bharian.com.my/node/210706

Firdaus Zainal P'donz Alfaedah Ibn Ishaq mau tanya..
Utk mlihat dr malaysia sebetulnya bila?
Bulan sabit atau purnama..
Keliru antara..
Bulan sabit atau purnama
Dan
14 nov atau 14 disember?


Alfaedah Ibn Ishaq
Alfaedah Ibn Ishaq Tiada kekeliruan di sini. Yang dikatakan "supermoon" itu merujuk kpd fenomena bulan purnama yg keterangannya luar dari biasa. Untuk tahun ini, 2016 ada baki 2 iaitu 14 Nov & 14 Disember yang mana fenomena supermoon pada 14 November adalah lebih trampil seperti yg sudah dijelaskan, ia yg "terbesar" dlm 7 dekad kebelakangan. Hadith bercakap mengenai menggembungnya "BULAN SABIT". Kesimpulannya sama juga samada bulan purnama atau bulan sabit. Soalnya "MENGGEMBUNG". Bulan purnama bukan tiba² muncul & menggembung dengan sendirinya. Pastinya ia dimulai dengan anak bulan & kemudiannya bulan sabit sehinggalah bulan purnama.

Saturday, November 12, 2016

BAYAN TARGHIB HADHRAT MAULANA SA'AD DAMAT BARAKUTUH MUSYAWARAH INDONESIA 2015

Pertolongan Allah datang kepada ummat dengan Dakwah, tidak ada jalan lain. Kalau ummat tidak buat Dakwah maka nusroh goibiah dicabut ole... thumbnail 1 summary
Pertolongan Allah datang kepada ummat dengan Dakwah, tidak ada jalan lain. Kalau ummat tidak buat Dakwah maka nusroh goibiah dicabut oleh allah. Mungkin karomah tifak dicabut. Nabi saw buat surat kepada raja persia, di robek.  Kata Nabi saw mereka telah merobek kerajaan mereka sendiri. 

Hari ini banyak negara bukan merobek surat Nabi SAW tapi Al-quran bahkan diinjak2, akan tetapi tidak ada adzab datang pada mereka. Kenapa?  walaupun hari ini banyak dakwah dibuat juga. Karena dakwah hari ini meninggalkan dakwah cara Nabi SAW.
 

Nabi SAW kirim surat dan Nabi kirim ummat bergerak membawa surat. Maka nusroh goibiah datang. Nusroh goibiah akan datang dengan 2 perkara :

1. Datang kepada ummat dengan gerak sampaikan agama. BUKAN dengan cara kirim agama dengan alat. Ummat hari ini belajar agama tanpa gerak diam d tempat saja, walaupun internetnya 10Gb, bukunya sekamar tdk akan wujud agama pada dirinya, begitu juga dakwah tanpa gerak.


Kita jumpa para wali ingin dapat keramat dari para wali. Walaupun dapat, ini bukan nusroh goibiah karena tidak dakwah. Karomahnya tidak menjadikan dia dekat kpd Allah. bahkan kadang2 malah musyrik datang kepadanya karena yakinnya hanya kepada Wali bukan kepada Allah SWT. 


Nusroh goibiah bukan sekedar keperluannya atau hajatnya terpenuhi tanpa asbab lahir. Tapi nusroh goibiah haqiqi adalah ketika agama tersebar. Karomah tidak bisa menyelesaikan masalah akhirat, hanya menyelesaikan masalah di dunia saja. Umat nabi Musa dapat mujizat nabi untuk memenuhi hajat dunianya kebanyakan masuk neraka. Tapi Nusroh goibiah bisa menyelamatkan dirinya dari neraka.

Orang badui di dakwahi Nabi SAW dan pohon datang untuk jadi saksi. Orang merasa nusroh goibiah adalah pohon membelah tanah datang pada kepada Nabi SAW….. Bukan !!!. Nusroh goibiah nya adalah dakwah Nabi SAW di sertai mujahadah sehingga orang Badui tersebut masuk Islam. Ketika orang badui itu pulang ke kampungnya tidak ada pohon berjalan sendiri dan bisa bicara, tapi 1 kampung orang badui tsb tanpa melihat mujizat mau masuk islam. Inilah nusroh goibiah haqiqi.


Banyak orang melihat mujizat2 lebih dahsyat seperti laut terbelah 12,  Fira’un tidak dapat nusroh goibiah karena masuk neraka. Padahal dpt manfaat juga dari mujizat Nabi musa krn bisa mengejar Bani Israel tanpa perlu kapal. Tapi mujizat tersebut tidak bisa menyelamatkan dirinya dari neraka. Kalau dakwah cara Nabi SAW di tinggalkan walaupun dengan mujizat atau karomah tidak akan selamatkan umat dari jahanam.


Jangankan Dakwah, sikat gigi tidak pakai cara nabi saja tidak akan dapatkan 70 manfaat siwak. Walaupun tujuan gigi bersih tercapai. Dakwah dengan alat2 tanpa gerak dan pengorbanan, walaupun maklumat agama sampai tapi agama atau makmulat tidak wujud pada ummat.


Sama seperti bersihkan gigi pakai odol dan sikat gigi. Perlu ditekankan lagi dan lagi bahwa dakwah secara bersemuka mendatangi  ummat adalah azas dalam dakwah. Nabi lebih banyak dakwah secara bersemuka dari pada dakwah kepada majlis.

2. Ijtima tujuan nya adalah mengumpulkan ummat menghilangkan perbedaan, kasta, bangsa supaya mereka jadi 1 umat, umatnya Rasulullah saw dengan tanggung jawab yg sama. Yang bisa menyatukan umat ini hanya iman dan amal bukan profesi. Joord2 pedagang, profesi, dll akan menghilangkan rasa satu dalam umat. Yg datang hanya kebanggan atas perbedaan. Bangga jadi khoas, ulama, dan artis. Pendosa besar dalam dakwah adalah pecah belah ummat dalam golongan2.


Seorang anak raja datang ke Nabi. Nabi tdk suruh beliau ketemu Abdullah Bin Auf tapi disuruh jumpa Muawiyah yg miskin. Wail bin Hajar r.a anak raja jumpa Muawiyah r.a yang disuruh nabi untuk berkhidmat. Maka Muawiyah minta gantian naik kuda karena kakinya kepanasan.  Lalu kata wail kuda ini terlalu mulya untuk kamu. Lalu Muawiyah jalan lagi dan karena kepanasan dia bilang boleh gak pinjam sandalnya karena dia kan naik kuda. Kata wail sandal ini terlalu mulya untuk kamu. Setelah Muawiyah r.a jadi Amirul mukminin wail datang dan dijamu. Setelah makan maka Muawiyah tanya kepada Wail r.a,  mulya mana kerajaan ini dengan sandal mu?


Nabi SAW buat dakwah sama orang2 khoas quraish, sahabat2 miskin dibilang tdk boleh datang. Lagi asik2 dakwah datang umi maktum yg buta ga ngeliat nabi sedang kumpulkan orang khoas saja maka muka Nabi masam, langsung Allah beri teguran. Setelah itu Nabi tidak buat lagi pertemuan2 khusus.


Maka dakwah tidak boleh ke golongan tertentu tapi umumiat. Nabi satukan ummat di masjid, bukan di markaz. Orang datang ke markaz sebentar lalu gerak. Bukan jadi mukimin. Orang kalau mukim di markaz tidak gerak maka akan jadi rusak. Orang yg mau menyatukan ummat tidak dalam wadah masjid  maka akan tercipta asobiah. Bukan golongan ku kt Nabi.

Kalau kita buat usaha nabi lalu tidak berhajat kepada mahluk maka nusroh goibiah  dimana kita dijadikan asbab hidayah bagi ummat dan  hajat2 kita akan diselesaikan oleh Allah. Di jaman Umar lahar panas mau datang ke Madinah. Maka Umar ra tunjuk tamim ad dari r.a karkun baru yg baru masuk islam di tahun 9 hijriah untuk padamkan. Dia bilang man ana wa ana ? Siapa saya? utk menunjukan kelemahan dirinya tdk bangga dapat takaza. Kita dapat takaza ke daerah bangga merasa bisa.


Ilmu apa yg dipakai oleh sahabat r.a. bisa menyelesaikan masalah2nya. Ilmu dan amal dari nabinya. Hari ini kita bilang kan itu di zaman Nabi.  Allah katakan di Al-quran. Allah menolong para Rasul dan orang2 beriman di dunia dan di akhirat. Jadi kita su’udzon terhadp Allah karena tidak bisa tolong kita. Buat saja amal yg sama maka pertolongan yg sama dari Allah pasti akan datang.


Orang hari ini bangga dengan  gelar-gelar prof, dokter, Insinyur Padahal itu simbol kebodohan. Orang2 yg belajar ilmu dunia dan ahli dalam ilmu keduniaan tapi tidak paham ilmu Nabi, ilmu yang Allah turunkan ke Nabi. Di Al-quran Allah tidak pernah mengatakan ulama itu seperti sumur, tapi Allah katakan ulama seperti awan. Maksudnya ulama harus bergerak bukan diam saja di tempat dan menunggu orang datang.

 
Air datang ke tanah gembur bisa menumbuhkan tanaman, ketanah celong bisa mengumpulkan air utk diambil orang lain, ketanah keras bisa mengalirkan ke tempat2 rendah. Ulama harus gerak bawa ilmu.


Bahkan untuk sempurnanya tobat saja harus gerak.

Seorang preman bunuh 99 orang datang ke ahli dzikir dan ibadah minta nasehat tobat, maka katanya tidak ada pintu  tobat bagi mu. Mengukur kemulyaan dia dengan kejahatan orang lain sehingga merasa tidak mau membagi surga dengan orang jahat. Maka dia pun dibunuh melengkapi jadi 100. Maka preman gerak lg datang kepada orang alim minta pintu tobat. Maka dinasehati suruh gerak.


Ada 3 riwayat mengenai matinya orang ini dan diampuni dosanya dan d masukan ke dlm surga :

1. Mati pas di tengah2 kota yg di tuju, maka Allah perintahkan malaikat meniup angin membalikkan tubuhnya sehingga lebih dekat dng tujuan hijrah.


2.  Mati pas di tengah2 perjalanan ke tempat yg dituju, maka Allah lebihkan sejengkal ke tempat yg  dituju maka Allah masukan kedalam surga.


3. Baru beberapa langkah langsung mati. Allah perintahkan bumi memanjang dari tempat yang ditinggalkan dan memendek dari tempat yg mau dituju sehingga Allah masukan ke dalam surga.


Ketika umat tidak gerak maka tidak tahu mana yg munafik mana yg iman. Ketika di perang uhud seribu orang keluar dari Madinah. Maka 300 orang bilang sama nabi mau pulang karena tidak ada yang jaga rumahnya. Baru ketauan mana yg iman dan munafik. Di tabuk ketika panas baru muncul kata2 terlalu panas untuk keluar bersama Nabi.


Jadi jika ummat tidak dikeluarkan tidak ada saringan munafik dan iman. Bagaimana Al-quran mau dipahami di ruang ac sedang sahabat memahami Al-quran ketika dia kepanasan dan kedinginan,  di usir di dzolimi. Maka kita semua perlu keluar di jalan Allah.


Kata Masyaikh, ini adalah usaha yg akan menggerakan malaikat utk beserta kita. Di dalam hadits dikatakan 1 orang keluar d jalan Allah maka Allah hantar 70.000 malaikat beserta dia. 70.000 malaikat menjaga rumahnya. Kalau ada 100 jamaah atau 1000 org mau keluar di jalan Allah dari musyawarah ini, team taskil akan sibuk buat jamaahnya.

Tetapi team taskil malaikat lebih sibuk lagi karena harus taskil 140 juta malaikat.


Semua siap taskil insyaAlloh…..

Thursday, November 3, 2016

NAJIB DAN PIVOT KE CHINA - DILEMA 'IF NOT CHINA THEN US?'

Saya tidak pro-China. Tapi hakikatnya, Malaysia ialah sebuah kuasa kecil (small power), selamat atau tidak dalam sistem dunia bergantung ... thumbnail 1 summary
Saya tidak pro-China. Tapi hakikatnya, Malaysia ialah sebuah kuasa kecil (small power), selamat atau tidak dalam sistem dunia bergantung pada kebijaksanaan dalam hubungan antarabangsa. Kebijaksanaan dalam mengurus hubungan dengan kuasa-kuasa besar. Untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan negara, apa yang perlu bukan slogan, tapi “balance of interests” di antara negara. Jika hendak mempastikan kedudukan Malaysia dalam perdagangan maritime kekal relevan, suka atau tidak, kita perlu bekerjasama dengan China. Di dalam realpolitik-geopolitik, sememangnya bahaya pun jika bergantung kepada China. Itu sebab pentingnya hubungan dengan kuasa-kuasa besar lain untuk mewujudkan imbangan kuasa (balance of power), tak kira lah dengan Amerika, Jepun, Russia, India atau Australia. Kerajaan dah lama sedar pun kebergantungan China boleh mengundang kemudaratan, itu sebabnya Malaysia menyambut “Pivot to Asia” di bawah Obama. Tetapi kalau pergi Amerika pun, orang kutuk, pergi Jepun pun orang kutuk, pergi Russia pun orang kutuk, nak buat macam mana?
Oleh Ayman Rashdan Wong

Ramai yang kecoh pasal PM melawat China. Macam lah baru Malaysia ada hubungan dengan Republik Rakyat China (PRC) semalam. Hakikatnya, sejak 28 April 1974 (tarikh Tun Abdul Razak membuat lawatan bersejarah ke China), 5 PM Malaysia telah pun melawat China sebanyak 15 kali.

Tun Dr. Mahathir seorang saja dah 7 kali: 1980, 1993, 1994, 1996, 1999, Februari 2001, Oktober 2001. Dua orang Yang di-Pertuan Agong pula pernah mengadakan lawatan negara (state visit) ke China pada 1991 dan 1997.

Beratus-ratus perjanjian meliputi kerjasama keselamatan, ekonomi dan kebudayaan telah pun ditandatangani. Semuanya tidak bermula tahun 2016.

Bukan itu yang saya nak cerita. Cuma bagi saya, hujah yang mengatakan bahawa keterlibatan China dalam pembinaan landasan East Coast Rail Line (ECRL) semata-mata faktor politik domestik Malaysia adalah sangat dangkal (shallow).


Sebenarnya, China nak buat semua itu adalah disebabkan kepentingan strategik yang lebih besar, iaitu menjadikan Malaysia sebagai satu hab dalam rangkaian “One Belt, One Road” (OBOR).


OBOR ialah satu strategi raya (grand strategy) yang diperkenalkan oleh Presiden Xi Jinping pada tahun 2013. “One Belt” merujuk kepada pembinaan laluan keretapi yang menghubungkan China dan Eropah melalui jalan darat yang merentasi Kazakhstan, Turki, Russia, Belarus dan lain-lain negara sehingga ke Rotterdam di Belanda. Manakala “One Road” pula merujuk kepada pembinaan pelabuhan di sepanjang jalan laut yang melewati Vietnam, Malaysia, Indonesia, Singapura, Sri Lanka dan lain-lain negara sehingga ke Venice di Italy.

Kedua-dua jalan ini merupakan jalan perdagangan utama dunia sebelum abad ke-15 yang dikenali sebagai Laluan Sutera (Silk Road), laluan yang digunakan oleh pedagang Eropah untuk berdagang dengan China, sebelum Turki Uthmaniyyah menguasai Laut Mediterrenea pada abad ke-15 dan memaksa negara-negara Eropah mencari jalan alternatif melalui Lautan Atlantik dan Hindi.


Ia diberi nama Laluan Sutera sebab barangan utama yang diimport dari China ialah sutera dan teh. Oleh itu, nama “One Belt” secara rasmi ialah “Silk Road Economic Belt” (SREB) manakala “One Road” dinamakan “The 21st Century Maritime Silk Road” (MSR). Xi melihat strategi ini sebagai penghidupan semula Laluan Sutera yang merupakan simbol ketamadunan China.

Kehebatan OBOR bukan saja pada skala geografinya, tetapi juga pada skala kosnya. Untuk menjayakan OBOR, perlu ada satu trillion (1,000,000,000,000) yuan, bersamaan dengan US$ 160 billion. Tapi mujurnya China banyak duit. Maka China pun mendirikan Bank Pelaburan Infrastruktur Asia atau AIIB (US$ 100 billion) dan Dana Laluan Sutera (US$ 40 billion) untuk membiayai projek-projek OBOR. Bukan Malaysia saja, Britain pun menyertai AIIB. Tapi rakyat Britain yang sentiasa meletakkan kepentingan negara (national interest) dalam minda tak akan mengatakan bahawa pemimpin mereka menjual negara.


Apa tujuan OBOR? China selama ni bergantung pada jalan perdagangan laut yang meliputi Laut China Selatan dan Selat Melaka. 80% barangan import dan eksport China perlu melalui jalan ini dan jalan ini adalah sangat tidak selamat. Bila-bila masa, musuh-musuh China boleh menyekat laluan kargo China. Siapa musuh-musuh China? Amerika Syarikat dan Jepun. Kedua-dua negara telah lama merancang untuk menguasai Selat Melaka, tapi mujurnya ditolak oleh Malaysia, Singapura dan Indonesia. India pula “frenemy”, kadang kawan kadang lawan.


Bayangkan kalau negara-negara ini menyekat laluan barangan China yang kritikal seperti petroleum (barangan import terbesar China), ekonomi China boleh lumpuh dalam sekelip mata. Maka, China memerlukan strategi untuk melindungi kepentingannya. SREB membolehkan China menggunakan jalan alternatif yang tidak dapat dicapai oleh Amerika dan konco-konconya, manakala MSR pula memperkuatkan lagi kedudukan China di kawasan Lautan Pasifik dan Hindi.

Dengan membina jaringan pelabuhan dan laluan keretapi, kargo China yang sampai di pelabuhan akan terus diangkut melalui laluan darat. Contoh, minyak dari Oman sampai ke Melaka, terus diangkut melalui keretapi ke Tumpat, dan disambungkan ke Thailand, seterusnya ke selatan China.


Itu yang China lakukan di Pelabuhan Gwadar, Pakistan. Pelabuhan tersebut telah pun siap dan minyak import dari Arab akan terus disalur ke Xinjiang, China melalui paip minyak bawah tanah. Perjalanan dari Oman ke Pakistan selamat dari sebarang ancaman Amerika dan konconya.
Pada asalnya, sebelum ada MSR, China mempunyai rancangan untuk membina Terusan Kra di selatan Thai. Dengan itu China boleh “bypass” saja Laut China Selatan dan Selat Melaka yang banyak masalah. Tapi apa akan jadi kepada Malaysia? Pelabuhan di Klang, Tanjung Pelepas, Johor, Penang, Bintulu, Kemaman semua boleh tutup kerana China tak akan guna, dan negara-negara lain pun akan ambil alternatif yang lebih selamat, berbanding dengan Selat Melaka yang terkenal dengan lanun yang banyak dan laluan yang sempit. Yang boleh pasti Singapura pun tak dapat hidup. Boleh agak Singapura telah pun melobi mati-matian supaya China tidak melaksanakan projek Kra dan digantikan dengan MSR.

Saya tidak pro-China. Tapi hakikatnya, Malaysia ialah sebuah kuasa kecil (small power), selamat atau tidak dalam sistem dunia bergantung pada kebijaksanaan dalam hubungan antarabangsa.


Kebijaksanaan dalam mengurus hubungan dengan kuasa-kuasa besar. Untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan negara, apa yang perlu bukan slogan, tapi “balance of interests” di antara negara. Nak pastikan kedudukan Malaysia dalam perdagangan maritime kekal relevan, suka atau tidak, kita perlu bekerjasama dengan China dalam inisiatif seperti OBOR. Meraikan kerjasama dengan penuh berhati-hati, jangan tolak peluang ke negara-negara lain. Kedudukan Malaysia sebagai “laopengyou” (old friends) dalam hubungan luar China harus dimanfaatkan, jangan disia-siakan.
Ya China memang pembuli. Tapi kepentingan di Laut China Selatan (LCS) hanya dapat dipertahankan melalui diplomasi dengan China, sebab China tak akan layan keputusan mahkamah whatever, dan keterlibatan Amerika dalam isu LCS bagai menyimbah minyak atas api kerana China anggap itu sebagai provokasi. Tak nampak kah sebaik saja Duterte melawat China sambil mengkritik Amerika, terus China membenarkan nelayan Filipina beraktiviti di Scarborough Shoal. Duterte mempraktikkan seni diplomasi, bukan retorik semata-mata.

Sementara negara-negara jiran kita (Filipina, Indonesia, Thailand) tengah berbaik-baik dengan China dengan menonjolkan kepentingan mereka kepada China, jangan kita ketinggalan. Jangan lupa negara-negara jiran ini masih ada “unfinished business” dengan Malaysia, katakan, Filipina mendapat sokongan China untuk menuntut wilayah Sabah, apa akan jadi kepada Malaysia?


Tidakkah persahabatan Malaysia dengan China boleh menjadi "hedge" kepada situasi-situasi sebegini?

Memang bahaya pun jika bergantung kepada China. Itu sebab pentingnya hubungan dengan kuasa-kuasa besar lain untuk mewujudkan imbangan kuasa (balance of power), tak kira lah dengan Amerika, Jepun, Russia, India atau Australia.

Kerajaan dah lama sedar pun kebergantungan China boleh mengundang kemudaratan, itu sebabnya Malaysia menyambut “Pivot to Asia” di bawah Obama. Tapi kalau pergi Amerika pun, orang kutuk, pergi Jepun pun orang kutuk, pergi Russia pun orang kutuk, nak buat macam mana?
“Foreign policy is too serious a business for mere sentiment and rhetoric”.
Sedikit gambaran tentang OBOR dalam gambar.



Cabaran geopolitik selepas 49 tahun

ASEAN ditubuhkan tanggal 8 Ogos 1967 oleh lima negara Asia Tenggara iaitu Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand, antaranya... thumbnail 1 summary
ASEAN ditubuhkan tanggal 8 Ogos 1967 oleh lima negara Asia Tenggara iaitu Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand, antaranya bagi membendung kemaraan kuasa komunis dari pelbagai arah. Jika di Indonesia pada waktu itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) telah mula diperangi susulan peristiwa rampasan kuasa 30 September 1965, di sebelah utara pula Perang Vietnam yang membabitkan kuasa besar seperti Amerika Syarikat (AS), China dan Kesatuan Soviet (Russia) turut kencang berlangsung.

Lalu selepas 49 tahun ditubuhkan, bagaimanakah cabaran geopolitik dalaman dan luaran ASEAN pada masa kini? Dari perspektif geopolitik dalaman, kemasukan Vietnam, Laos, Myanmar dan Kemboja ke dalam ASEAN adalah berpunca tamatnya Perang Dingin. Perbezaan ideologi tidak lagi menjadi dinding penghalang.

Pemimpin ASEAN melihat potensi untuk kewujudan bersama antara negara Asia Tenggara.


Pada masa yang sama, kerjasama semua 10 negara dijangka dapat memangkin kewujudan Komuniti ASEAN yang aman dan makmur. Perbezaan sistem politik dalam kalangan 10 negara ASEAN cukup ketara.

ASEAN memberi kebebasan kepada setiap negara untuk mengamalkan sistem politiknya sendiri.

Maka kini ASEAN dianggotai Myanmar yang baru sahaja dalam transisi daripada junta tentera ke sistem demokrasi (terhad), Laos (republik Sosialis), Vietnam (Sosialis separa-autoritarian), Malaysia, Thailand dan Kemboja (Raja Berperlembagaan; demokrasi berparlimen), Singapura (republik-demokrasi berparlimen), Indonesia dan Filipina (republik-demokrasi berpresiden) dan Brunei (Monarki mutlak).

Di sebalik kerancakan trajektori ASEAN dalam menuju sebuah entiti Komuniti Politik, cabaran geopolitik luaran kembali menghadirkan dilema. Jika pada era Perang Dingin aktor yang terbabit ialah AS, Soviet dan China, kini fokusnya ialah kepada As-china. Pada awalnya, AS menerusi sekutunya Jepun sudah membentuk sebuah ‘jaringan kebergantungan kompleks’ di antara AS-JEPUN-ASEAN.

Dalam jaringan ini, AS dan Jepun membekalkan modal pelaburan manakala negara Asia Tenggara membekalkan bahan mentah dan tenaga buruh yang murah bagi memproses pengeluaran barangan yang sebahagian besarnya dieskport ke AS.

Segalanya mula berubah pada pertengahan 1980-an apabila masalah ekonomi AS melemahkan komitmen perdagangannya di rantau ini, manakala China pula di bawah Deng Xiaoping sudah mula mengadaptasi sistem pasaran pada 1978. Hasilnya, pada 2010 sahaja China menjadi negara ekonomi kedua terbesar di dunia di belakang AS dan juga negara pengeksport ketiga terbesar di dunia.

Eksport ASEAN ke China antara 1996 hingga 2002 sahaja meningkat 138 peratus manakala eksport ke AS dan Jepun menurun. Indonesia, Vietnam dan Malaysia juga menandatangani Perkongsian Strategik Komprehensif dengan China, di samping seluruh negara ASEAN turut terbabit dalam rundingan Perkongsian Komprehensif Ekonomi Serantau (RCEP) yang membabitkan China.

Fokus Perang Afghanistan dan Perang Iraq serta krisis sub-prima 2008 mengurangkan komitmen Washington di Asia Tenggara. Namun kemunculan Presiden Barack Obama telah mengalihkan kembali komitmen AS ke Asia menerusi pengumuman ‘Paksi Asia’ bagi mengimbangi kebangkitan pengaruh China.

Siri kerjasama bilateral


Impaknya, hanya dalam tempoh lima tahun AS telah memesatkan siri kerjasama bilateral (dua hala) dengan anggota ASEAN seperti Perkongsian Strategik Komprehensif dengan Indonesia, Vietnam, Malaysia dan Singapura, sedang dalam masa sama merapatkan hubungan dengan Filipina. Dari segi perdagangan pula, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Brunei turut menyertai Perjanjian Perkongsian Trans-pasifik (TPPA) yang turut membabitkan AS.

ASEAN masih sebuah entiti antara-kerajaan dan bukannya bersifat supranasional seperti EU. Maka, kuasa negara anggota masih mendominasi. Demikianlah yang terjadi dalam ketiadaan kesepakatan ASEAN seperti kes Laut China Selatan di mana Kemboja, Laos dan Myanmar agak pro-beijing manakala Vietnam, Filipina, dan Singapura pula lebih kritis.

Disebabkan nilai dagangan ASEAN dengan China sebesar AS$367 bilion (RM1.482 trilion) manakala dengan AS pula bernilai AS$212 bilion (RM856 bilion) pada 2014 sahaja, maka Russia dilihat sebagai sebuah lagi harapan untuk ASEAN mengimbangi gelora geopolitik semasa. Meskipun hubungan dagang ASEAN-RUSSIA pada 2014 hanya bernilai AS$22 bilion (RM88.8 bilion), reaksi positif Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Razak kepada gagasan Kesatuan Ekonomi Eurasia (EAEU) ketika Sidang Kemuncak ASEAN-RUSSIA di Sochi pada Mei 2016 memberikan dimensi baharu buat masa hadapan geopolitik ASEAN.

Laporan bertajuk ‘ASEAN dan Russia: Sebuah Perkongsian Strategik Multidimensi Berorientasikan Masa Hadapan’ yang diterbitkan ketika sidang berkenaan berpotensi untuk mengeratkan komitmen keamanan Moscow di rantau ini yang sudah sekian lama menyepi selepas runtuhnya Tembok Berlin.

Berita Harian 8 Aug 2016 


||||||||||||||||

CABARAN GEOPOLITIK 49 TAHUN ASEAN

Oleh: Abdul Muein Abadi*

*Penulis ialah Pensyarah Program Sains Politik, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM)

1. Amerika Syarikat (AS) ialah kuasa TERBESAR dunia dengan perbelanjaan ketenteraan hampir USD600 bilion, China kuasa KEDUA dengan perbelanjaan sekitar USD200 bilion, manakala Rusia pula di tangga KEEMPAT dengan jumlah melebihi USD65 bilion (Sumber: https://www.sipri.org/databases/milex).

2. Negara Asia Tenggara (ASEAN) pula secara keseluruhannya membelanjakan sekitar USD42 bilion untuk ketenteraan pada 2015 sahaja, LEBIH TINGGI daripada Jepun (sekitar USD40 bilion), Jerman (USD39 bilion), Australia (USD23 bilion), dan Israel (USD16 bilion).

3. ASEAN ditubuhkan tanggal 8 Ogos 1967 oleh lima negara Asia Tenggara iaitu Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand antaranya bagi membendung kemaraan kuasa Komunis dari pelbagai arah.

4. Jika di Indonesia pada waktu itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) telah mula diperangi susulan Peristiwa rampasan kuasa 30 September 1965, di Utara pula Perang Vietnam yang melibatkan kuasa besar seperti Amerika Syarikat (AS), China, dan Kesatuan Soviet (Rusia) turut kencang berlangsung.

Lalu selepas 49 tahun ditubuhkan, bagaimanakah cabaran geopolitik dalaman dan luaran ASEAN pada masa kini?

5. Dari perspektif geopolitik dalaman, kemasukan Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kemboja ke dalam ASEAN adalah berpunca tamatnya Perang Dingin. Perbezaan ideologi tidak lagi menjadi dinding penghalang. Pemimpin ASEAN melihat potensi untuk kewujudan bersama antara negara-negara Asia Tenggara. Dalam masa yang sama, kerjasama kesemua 10 negara dijangka dapat memangkin kewujudan Komuniti ASEAN yang aman dan makmur.

6. Perbezaan sistem politik dalam kalangan 10 negara ASEAN cukup ketara. ASEAN memberi kebebasan kepada setiap negara untuk bebas mengamalkan sistem politiknya tersendiri. Maka kini ASEAN dianggotai Myanmar yang baru sahaja dalam transisi daripada junta tentera ke sistem demokrasi (terhad), Laos (republik Sosialis), Vietnam (Sosialis separa-autoritarian), Malaysia, Thailand, dan Kemboja (Raja Berperlembagaan; demokrasi berparlimen), Singapura (republik-demokrasi berparlimen), Indonesia dan Filipina (republik-demokrasi berpresiden), dan Brunei (Monari mutlak).

7. Di sebalik kerancakan trajektori ASEAN dalam menuju sebuah entiti Komuniti Politik, cabaran geopolitik luaran kembali menghadirkan dilema. Jika pada era Perang Dingin dahulu aktor yang terlibat ialah AS, Soviet, dan China, kini fokusnya ialah kepada AS-China.

8. Pada awalnya, AS menerusi sekutunya Jepun telah membentuk sebuah ‘jaringan kebergantungan kompleks’ antara AS-Jepun-ASEAN. Dalam jaringan ini, AS dan Jepun membekalkan modal pelaburan manakala negara Asia Tenggara membekalkan bahan mentah dan juga tenaga buruh yang murah bagi memproses pengeluaran barangan yang sebahagian besarnya dieskport ke AS.

9. Segalanya mula berubah pada pertengahan 1980-an apabila masalah ekonomi AS telah melemahkan komitmen perdagangannya di rantau ini, manakala China pula di bawah Deng Xiaoping telah mula mengadaptasi sistem pasaran pada 1978.

10. Hasilnya, pada tahun 2010 sahaja China telah menjadi negara ekonomi kedua terbesar di dunia di belakang AS, dan juga negara pengeksport ketiga terbesar di dunia. Eksport ASEAN ke China antara 1996 hingga 2002 sahaja meningkat sebesar 138 peratus manakala eksport ke AS dan Jepun menurun.11. Indonesia, Vietnam, dan Malaysia juga menandatangani Perkongsian Strategik Komprehensif dengan China di samping seluruh negara ASEAN turut terlibat dalam rundingan Perkongsian Komprehensif Ekonomi Serantau (RCEP) yang melibatkan China.

12. Fokus Perang Afghanistan dan Perang Iraq serta krisis sub-prima 2008 telah mengurangkan komitmen Washington di Asia Tenggara. Namun kemunculan Presiden Barack Obama telah mengalihkan kembali komitmen AS ke Asia menerusi pengumuman ‘Paksi Asia’ dalam usaha untuk mengimbangi kebangkitan pengaruh China.

13. Impaknya, hanya dalam tempoh lima tahun AS telah memesatkan siri kerjasama bilateral dengan anggota ASEAN seperti Perkongsian Strategik Komprehensif dengan Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Singapura sedang dalam masa yang sama merapatkan hubungan dengan Filipina. Dari segi perdagangan pula, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Brunei turut menyertai Perjanjian Perkongsian Trans-Pasifik (TPPA) yang melibatkan AS.

14. ASEAN masih merupakan sebuah entiti antara-kerajaan dan bukannya bersifat supranasional sebagaimana EU. Maka, kuasa negara anggota masih mendominasi. Demikianlah yang terjadi dalam ketiadaan kesepakatan ASEAN seperti kes Laut China Selatan di mana Kemboja, Laos, dan Myanmar agak pro-Beijing manakala Vietnam, Filipina, dan Singapura pula lebih kritis.

15. Disebabkan nilai dagangan ASEAN dengan China sebesar USD367 bilion manakala dengan AS pula bernilai USD212 bilion pada tahun 2014 sahaja, maka Rusia telah dilihat sebagai sebuah lagi harapan untuk ASEAN mengimbangi gelora geopolitik semasa.

16. Meskipun hubungan dagang ASEAN-Rusia pada 2014 hanya bernilai USD22 bilion, namun reaksi positif Perdana Menteri Najib Razak kepada gagasan Kesatuan Ekonomi Eurasia (EAEU) sewaktu Sidang Kemuncak ASEAN-Rusia di Sochi Mei 2016 memberikan dimensi baru buat masa hadapan geopolitik ASEAN.

17. Laporan bertajuk ‘ASEAN dan Rusia: Sebuah Perkongsian Strategik Multidimensi Berorientasikan Masa Hadapan’ yang diterbitkan sewaktu sidang berkenaan berpotensi untuk mengeratkan komitmen keamanan Moscow di rantau ini yang telah sekian lama menyepi selepas runtuhnya Tembok Berlin (Rujuk: http://asean.org/?static_post=asean-russia-future-oriented-multidimensional-strategic-partnership).

18. Walau bagaimanapun, Rusia masih bergelut untuk membangunkan ekonominya yang kini di tangga keempat belas dunia dari segi KDNK (USD1.1 trilion) berbanding AS (USD18 trilion) dan China (USD11 trilion).

19. Demikian juga fokus komitmen Moscow di Asia Barat (berdepan ISIS) dan Eropah Timur (peluasan NATO dan EU) masih membataskan potensinya untuk terlibat di rantau Asia Tenggara dalam jangka masa terdekat.

Wednesday, November 2, 2016

43 Nilai Dakwah

Jalan Dakwah itu sebetulnya amat luas, melainkan kita memilih untuk sengaja menyempitkan ia. Sekiranya kita menelusuri 43 nilai-nilai ... thumbnail 1 summary

Jalan Dakwah itu sebetulnya amat luas, melainkan kita memilih untuk sengaja menyempitkan ia. Sekiranya kita menelusuri 43 nilai-nilai ini sepanjang hayat kita, nescaya kita akan menemui pada penghujungnya Dakwah para Anbiya, dakwah Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam dan dakwahnya para sohabah ridhwanullahu ajmain. Lalu di manakah letaknya diri kita dalam jalan ini? - Al Faedah

43 Nilai Dakwah

1. Dakwah itu membina, bukan menghina.

2. Dakwah itu mendidik, bukan ‘membidik’

3. Dakwah itu mengobati, bukan melukai.

4. Dakwah itu mengukuhkan, bukan meruntuhkan.

5. Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.

6. Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.

7. Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.

8. Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.

9. Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.

10. Dakwah itu menasehati, bukan mencaci maki.

11. Dakwah itu merangkul, bukan memukul.

12. Dakwah itu mengajak bersabar, bukan mengajak mencakar.

13. Dakwah itu argumentatif, bukan provokatif.

14. Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.

15. Dakwah itu realistis, bukan fantastis.

16. Dakwah itu mencerdaskan, bukan membodohkan.

17. Dakwah itu menawarkan solusi, bukan mengumbar janji.

18. Dakwah itu berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba saling menjatuhkan.

19. Dakwah itu menghadapi masyarakat, bukan membelakangi masyarakat.

20. Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.

21. Dakwah itu mengatasi keadaan, bukan meratapi kenyataan.

22. Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.

23. Dakwah itu menebar kebaikan, bukan mengorek kesalahan.

24. Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari-cari aib dan menyebarkannya.

25. Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.

26. Dakwah itu mendukung semua program kebaikan, bukan memunculkan keraguan.

27. Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.

28. Dakwah itu berletih-letih menanggung problem umat, bukan meletihkan umat.

29. Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.

30. Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.

31. Dakwah itu siap menghadapi musuh, bukan selalu mencari musuh.

32. Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.

33. Dakwah itu melawan kesesatan, bukan mengotak-atik kebenaran.

34. Dakwah itu asyik dalam kebersamaan, bukan bangga dengan kesendirian.

35. Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.

36. Dakwah itu kita mengatakan: “aku cinta kamu”, bukan “aku benci kamu”

37. Dakwah itu kita mengatakan: “Mari bersama kami” bukan “Kamu harus ikut kami”.

38. Dakwah itu “Biaya Sendiri” bukan “Dibiayai/Disponsori”

39. Dakwah itu “Habis berapa?” bukan “Dapat berapa ?”

40. Dakwah itu “Memanggil/Mendatangi” bukan “Dipanggil/Panggilan”

41. Dakwah itu “Saling Islah” bukan “Saling Salah”

42. Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, bukan hanya di pengajian.

43. Dakwah itu dengan “Cara Nabi” bukan dengan “Cara Sendiri”.

* Nilai-nilai dakwah - Buya Hamka

"Berfikir tanpa kotak"

Ar Ra'isul Mutakallim, Tabligh Ki Zabaan (Lidah Tabligh) Hadrat Maulana Umar Palanpuri Rahmatullahu 'alaihi berkata: "Orang yang kuat adalah orang yang sanggup bertahan dalam arus kerosakan. Orang yang lebih kuat adalah orang yang sanggup melawan arus kerosakan. Namun orang yang paling kuat adalah orang yang sanggup merubah arah arus kerosakan hingga menjadi akannya arus kebaikan.”

“Dajjal bersama tenteranya mempunyai kekuatan yang amat istimewa dan amat tersusun. Begitu juga Yakjuj dan Makjuj membuat huru-hara di seluruh dunia. Kehebatan mereka tiada siapa yang dapat melawan dan orang beriman berundur dengan hanya makan zikir dan tasbih."

"Allah zahirkan kudratnya hanya dengan labah-labah yang kecil dijadikan asbab untuk menggigit tengkuk-tengkuk mereka hingga mati. Mayat mereka begitu busuk diseluruh dunia. Orang beriman tidak tahan terus berdoa pada Allah. Allah ta'ala hantarkan hujan dan banjir menghanyutkan mereka ke laut. Inilah yang akan berlaku di akhir zaman nanti."

"Amalan dakwah memisahkan hak dan batil seperti air menghanyutkan sampah dari emas dan logam-logam yang lain. Namun pekerja² agama jika wujud cinta dunia dalam hati mereka seperti emas dan disaluti logam-logam lain, maka banyak masalah yang akan timbul.”